PEMIMPIN

“Seorang pimpinan yang hanya mengandalkan kekuatan otoritas, akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak memiliki prioritas.” Itu menurut saya.
Bisa jadi salah, bahkan hanya sedikit kemungkinan itu benar. Ada banyak kriteria pimpinan yang baik, dan setiap orang memiliki caranya masing-masing untuk memimpin timnya. Nasihat para pendahulu, bahwasanya pemimpin yang baik haruslah.
ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.”
Ing ngarsa sung tulodo adalah pemimpin yang memiliki daya menginspirasi. Maka  dibutuhkan kerja keras untuk membentuk sosok diri, untuk mengenali potensi diri, agar dapat terus menghasilkan prestasi yang bukan hanya sekadar sensasi.Ing madyo mangun karso adalah pemimpin yang memiliki daya inisiasi dan legitimasi. Maka harus mampu senantiasa menyalurkan energi positif terhadap lingkungan kerja, sehingga inisiasi dan legitimasi bukan bersifat justifikasi, melainkan ajakan semangat untuk mambangun kekuatan bersama.
Tut wuri handayani adalah pemimpin yang memiliki daya motivasi. Adalah dorongan untuk maju, sesuai dengan keahlian masing-masing. Membangun etos kerja yang fokus dan penuh inovasi.Dalam serta merta gaya kepemimpinan yang demikian harus berjalan secara beriringan. Manusia tentu tak sepenuhnya memiliki daya untuk menjaga stabilitas semuanya. Maka bekal yang paling berharga adalah ilmu, dan untuk mendapatkan manfaatnya diperlukan adanya guru.Dalam islam guru adalah sosok yang di samping menyampaikan huruf-huruf yang terangkai menjadi kata, tapi juga menunjukkan nilai-nilai budi pekerti, membangun jiwa yang tahu diri, hingga menuntun pada pengetahuan akan nilai-nilai ketuhanan, yang bermuara pada bertambahnya iman dalam setiap materi. 
Iman adalah modal utama manusia untuk menuju pada ridho-Nya. Karena tanpa ridho-Nya setiap langkah menjadi tak berguna. Dan dengan ridho-Nya langkah manusia menjadi terarah dan tercermin manfaatnya bagi manusia lainnya.
Pada akhirnya segala kebaikan itu terintegrasi satu sama lain. Ilmu sebagai penguat iman. Iman sebagai penuntun budi pekerti. Budi pekerti sebagai jalan untuk melakukan nilai-nilai kemanusiaan yang beradab dan berbakti. Dan bakti seorang pemimpin yang baik adalah dengan berusaha membangun sebuah lingkungan kerja yang kondusif, produktif dan inovatif. Berujung pada maha karya yang berguna bagi manusia, lingkungan dan agama hingga mendapatkan keridhoan yang meliputi seluruh dinamika kehidupan.