Peduli Sesama; Mahaputra dalam Konsolidasi dan Penguatan Regional Bersama Aksi Cepat Tanggap

RIYADLUL JANNAH. Senin, 08 maret 2021, Mahaputra Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah ( STIES ) Riyadlul Jannah, yang tergabung dalam  Anggota Santri Taruna Petani ( SANTANI ) mengikuti suatu acara yang di selenggarakan oleh organisasi kemanusiaan yaitu Global Islamic Phylantropy ( GIP ) dalam rangka KONSOLIDASI DAN PENGUATAN REGIONAL AKSI CEPAT TANGGAP ( ACT ) JAWA TIMUR. Dalam acara ini di hadiri langsung oleh presiden ACT Ahyudin, Prof. Haryadi Dan PKPOT JATIM, serta sejumlah staff dari Aksi Cepat Tanggap ranting Jawa Timur.

Acara KONSOLIDASI DAN PENGUATAN REGIONAL AKSI CEPAT TANGGAP ( ACT ) JAWA TIMUR ini diletakkan di Hotel bintang lima IJEN SUITES tepatnya di Jl. Ijen Nirwana Blok ! No. 16 Malang, Jawa Timur. Didalam sambutannya pak Ahyudin menyampaikan bahwasanya “Allah Swt menciptakan manusia tidak untuk mengurusi dirinya sendiri akan tetapi untuk mengurusi umat/ orang banyak” dalam ungkapan tersebut pak Ahyudin mengutip sebuah hadist qudsi yang berbunyi “kata Allah: urusilah  urusan hambaku, urusanmu biar aku yang ngurus ”, dalam artian kita dituntut untuk bersedekah dalam rangka Charity atau amal kepedulian pada orang banyak.

Harapan besar pak Ahyudin “Ingin membangun peradaban Indonesia, dari Jawa Timur. Dengan target pada tahun 2023 diiringi keyakinan yang kuat kita harus sudah mengelola 5.000 Ha, supaya kekurangan 13 ton beras yang kita alami bisa tertutup dengan lahan yang seluas 5 .000 hektar tersebut. Dan itulah juga yang diharapkan oleh ABUYA KH. Mahfudz Syaubari, MA.

Disusul sambutan yang disampaikan pak Hendi, bahwasanya pekerjaan besar tidak bisa dikerjakan kecuali dengan kolaborasi. Dengan catatan, dalam aplikasi di lapangan tidak ada yang namanya benar dan tepatnya dalam berkomunikasi, jangan memerintah sebelum kita sudah melakukan terlebih dahulu, dan yang perlu kita perhatikan dengan siapa kita berkomunikasi. Dan hasil (goal) dari tindakan itu adalah menghasilkan produktivitas dalam komunikasi dan jangan sampai diantara anggota itu ada yang merasa besar. Yang juga menjadi syarat didalam berkalaborasi, harus ada yang namanya rule atau aturan supaya tidak sembarangan dalam proses pengerjaan.